ReChARGE yOur SouL...

Saturday, March 6, 2010

TERLALU MULUK ?

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,

supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)

Bacaan : Yohanes 3 : 16 - 18

Sebuah lembaga keuangan di negeri kita mengiklankan dirinya: “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.” Betapa baiknya jika ada lembaga keuangan yang sanggup menolong kita mengatasi masalah keuangan, tanpa disertai berbagai masalah sampingan. Namun kalau tidak, pernyataan itu menjadi janji yang terlalu muluk.

Berita Injil sejatinya penuh dengan pernyataan-pernyataan yang terdengar “terlalu muluk”, tetapi sekaligus sangat indah. Ketika membacanya, kita diperhadapkan pada dua alternatif saja: pernyataan itu mutlak benar atau pernyataan itu hanya dusta besar. Nas hari ini, misalnya. Benarkah ayat itu menyatakan “setiap orang”? Benarkah undangan untuk percaya itu berlaku bagi siapa saja? Tidak ada pengecualian?

Apabila kelompok tertentu, atau bahkan satu orang saja, ada yang terkecualikan, maka ayat tadi hanyalah kata-kata manis tanpa substansi. Sebaliknya jika pernyataan itu benar, maka setiap orang —siapa saja, dari presiden sampai pengemis, dari Hitler sampai Ibu Teresa, dari orang kulit putih sampai orang kulit legam, dari anak kecil sampai orang yang sudah sangat tua—sungguh-sungguh mendapatkan kesempatan yang sama untuk menanggapi undangan radikal tersebut.

Syukurlah, berita Injil dari Tuhan kita bukan sekadar iklan, melainkan kebenaran. Siapa saja kita, apa pun latar belakang kita, bagaimanapun kondisi kita, di mana pun kita berada, kapan saja—undangan untuk percaya dan beroleh hidup kekal itu berlaku bagi setiap orang. Setiap orang! Maukah kita menerima undangan itu?

KARENA BERITA INJIL ITU KEBENARAN

PILIHAN TANGGAPAN KITA HANYA MENOLAK ATAU MENERIMANYA

____________________________________________

Yohanes 3 : 16 – 18

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Friday, March 5, 2010

BUKAN PETERNAK BIASA

Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.(Amos 1:1)

Bacaan : Amos 1: 1,2

Ia bukan anak nabi. Ia bukan pula anak imam. Ia peternak domba, pekerjaan yang tidak mengingatkan kita pada pelayanan rohani. Ia bisa saja tinggal tenang di daerahnya, Tekoa, menekuni pekerjaannya, mencukupi kebutuhan keluarga, dan beribadah kepada Tuhan. Namun, Tuhan memberinya penglihatan dan menyuruhnya menyampaikan pesan kepada Israel. Ia menaatinya, dan kita pun mengenalnya sebagai nabi Tuhan. Ia menulis salah satu kitab yang dimuat di dalam Alkitab: Amos.

Menurut takaran saat ini, Amos bukan rohaniwan. Ia pekerja sekuler. Toh Tuhan memanggilnya sebagai jurubicara untuk menyampaikan peringatan ilahi kepada bangsanya. Panggilan yang mengubahkan hidupnya.

Panggilan Tuhan tidak dibatasi sekat-sekat pekerjaan. Memang ada orang yang secara khusus dipanggil untuk melayani Tuhan secara penuh waktu. Selain itu, seperti dialami Amos, tidak jarang pula Tuhan memanggil orang yang sedang tekun melakukan tugas dan pekerjaannya sehari-hari serta meminta orang itu menjalankan suatu pelayanan tertentu.

Saat ini pekerjaan Anda mungkin juga tidak berbau ”rohani” atau menjanjikan kesuksesan yang berdampak besar. Atau, Anda malah sudah merasa mapan dan mantap dengan suatu pekerjaan. Yang jelas, Anda tidak pernah membayangkan suatu ketika akan menjadi hamba Tuhan. Tetapi, siapa tahu Tuhan memberikan suatu panggilan khusus bagi Anda untuk melayani Dia? Dalam hal ini, Anda perlu mengembangkan keterbukaan dan kepekaan terhadap panggilan Tuhan, serta keberanian untuk menanggapi panggilan tersebut.

TIDAK ADA PEKERJAAN YANG BIASA-BIASA SAJA

SELAMA KITA MELAKUKANNYA UNTUK MEMULIAKAN TUHAN

____________________________________________

Amos 1: 1,2

1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.

1:2 Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel."

MENILAI ULANG HARTA

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat 19:21)

Bacaan : Matius 19 : 16 - 26

Kita bisa membeli makanan, tetapi selera makan tidak bisa dibeli. Tempat tidur bisa dibeli, tetapi tidur yang nyenyak tidak dijual. Hiburan adalah sebuah industri, tetapi jangan berharap sukacita bisa ditemukan di sana. Demikian juga dengan cinta, kebahagiaan, persahabatan, dan kedamaian; tidak satu pun dari hal-hal ini bisa dibeli dengan uang. Meskipun uang punya tempat dalam kehidupan manusia, sebagian orang keliru ketika menempatkan uang sebagai pusat kehidupan dan dasar utama mengambil keputusan.

Ini pula masalah si orang muda kaya. Menarik melihat kata “sebab” dalam keterangan Matius, seolah kekayaan menjadi sumber kesedihan dalam hidup orang ini (ayat 22). “Pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Tidak semua orang yang bertemu Yesus diminta menjual harta mereka. Misalnya, Zakheus dan Lewi tidaklah de­mikian. Kalau begitu, mengapa Yesus meminta orang muda ini menjual hartanya? Alasannya adalah karena kekayaan telah mengikatnya. Kekayaan menjadi lebih penting dibandingkan dengan Tuhan dan sesamanya. Ia sudah sedemikian mengasihi dan percaya pada kekuatan hartanya, sehingga mengikat komitmennya pada harta tersebut. Ia tidak rela jika Tuhan meminta seluruh hartanya. Ia juga tidak rela seluruh hartanya diberikan kepada orang-orang miskin.

Tentu bukanlah sebuah dosa menjadi orang kaya. Namun, salah besar kalau menggunakan kekayaan terutama buat diri sendiri. Orang kristiani memang harus belajar untuk pandai mencari uang agar bisa banyak memberi buat Tuhan dan sesamanya. Dunia memang tamak untuk memiliki uang, tetapi biarlah anak Tuhan hanya “tamak” untuk menghabiskan uang bagi Tuhan

JANGAN PERCAYA HARTA BISA MEMBELI SEGALANYA

PERCAYALAH BAHWA UNTUK TUHAN KITA BISA MEMBERI SEGALANYA

____________________________________________

Matius 19 : 16 – 26

19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."

19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,

19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Heart of Gratitude!!!

A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: "I am blind, please help." There were only a few coins in the hat.

www.FunAndFunOnly.org

A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, "Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?"

www.FunAndFunOnly.org The man said, "I only wrote the truth. I said what you said but in a different way."

I wrote: "Today is a beautiful day but I cannot see it."

Both signs told people that the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people that they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?

www.FunAndFunOnly.org Moral of the Story: Be thankful for what you have.. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.

When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

The most beautiful thing is to see a person smiling…

And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

matahari dan bunga; pria dan wanita; Allah dan manusia

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan. Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga. Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari. Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari. Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari. Pria merenung sendiri dan menatap matahari. Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih. Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta. Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cinta nya. Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan. Pria tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi wanita. PRIA = ALLAH…WANITA = MANUSIA Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu. YESAYA 62:5

Thursday, March 4, 2010

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej 1:27)

Bacaan : Kejadian 1 : 26 - 28

Buku Let Me Be A Woman merupakan hadiah pernikahan dari Elisabeth Elliot untuk putrinya, Valerie. Isinya kumpulan tulisan hasil pengalaman dan nasihat Elisabeth Elliot mengenai kehidupan keluarga dan pernikahan. Satu nasihat Elisabeth berkata demikian, “Kau akan menikah dengan laki-laki, bukan dengan perempuan …. Suatu hari nanti kamu mungkin akan bertanya (atau meneriakkannya), ‘Saya tidak yakin suami saya mengerti saya.’ Kamu benar. Mungkin saja ia tidak mengerti. Sebab ia laki-laki, sedang kamu perempuan.” Sebuah nasihat sederhana. Dan, semua juga sudah tahu, laki-laki dan perempuan berbeda. Sayangnya, “tahu” saja tidak cukup. Tanpa sadar, laki-laki dan perempuan kerap saling menuntut.

Allah-lah yang berencana dan menciptakan manusia dalam dua jenis kelamin yang berbeda. Laki-laki dan perempuan. Itu ide Allah dan kehendak-Nya. Hanya, sejak dosa ada di dunia, maka rusaklah semua tatanan Allah termasuk laki-laki dan perempuan. Perbedaan yang sebenarnya sangat baik berubah menjadi kejengkelan dan kemarahan tiada akhir. Namun, jika kita hidup di dalam Kristus—mendasarkan pernikahan kita pada hukum-hukum Kristus, dosa tidak lagi berkuasa. Kristus memampukan kita untuk memilih dan hidup sesuai dengan tatanan Allah.

Cara pertama untuk kembali ke tatanan Allah adalah dengan menerima bahwa laki-laki dan perempuan memang berbeda. Dengan menerima pasangan kita. Dengan tidak menuntutnya mengerti atau menanggapi kita seperti sahabat sejenis kelamin kita. Dengan tidak membandingkannya. Dalam Kristus, laki-laki dan perempuan tidak diciptakan untuk saling berperang, tetapi untuk bekerja sama.

PRIA DAN WANITA BERBEDA AGAR BISA SALING MELENGKAPI

BUKAN UNTUK SALING MENGHANCURKAN

____________________________________________

Kejadian 1 : 26 – 28

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Tuesday, March 2, 2010

MENGALAMI TUHAN

Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

( 1Raja-Raja 19:12 -13)

Bacaan : 1 Raja-Raja 19 : 9 -18

Hidup beriman saya tuh datar-datar saja. Tidak ada yang istimewa. Sangat biasa. Oleh karena itu, saya ingin sekali mengalami mukjizat. Biar saya bisa merasakan kuasa Tuhan yang nyata, dan sungguh-sungguh mengalami kehadiran-Nya,” begitu seorang pemuda pernah berkata. Rupanya di benak pemuda itu, yang namanya “mengalami Tuhan” mesti melalui kejadian spektakuler; hal-hal di luar jangkauan akal. Bisa jadi tidak sedikit pula orang yang beranggapan seperti itu.

Padahal tidak selalu demikian. Betul, Tuhan bisa menyatakan diri melalui peristiwa yang menakjubkan. Namun, kenyataan menunjukkan, Dia lebih kerap menyatakan diri melalui peristiwa biasa, dalam kejadian sehari-hari; entah udara segar yang kita hirup, hamparan pemandangan yang indah, kicau burung yang merdu di pepohonan, atau juga tawa riang gembira anak-anak yang tengah bermain.

Hari ini kita membaca pengalaman Elia di Gunung Horeb, ketika ia melarikan diri dari Ratu Izebel. Ia sangat ketakutan dan putus asa. Tuhan lalu berfirman supaya Elia keluar dari gua tempat persembunyiannya (ayat 11). Awalnya datang angin besar dan kuat; membelah gunung, memecah bukit batu. Namun, tidak ada Tuhan di sana. Lalu datang gempa dan api, juga tidak ada Tuhan di sana. Kemudian datanglah angin sepoi-sepoi basa. Dan Elia merasakan kehadiran Tuhan (ayat 12,13).

Jadi sebetulnya, setiap hari pun kita dapat mengalami Tuhan; merasakan kuasa-Nya, dan menikmati kehadiran-Nya. Asal kita mau keluar dari “gua persembunyian” kita; dengan tidak membatasi kuasa dan kehadiran-Nya sebatas yang inginkan.

SETIAP SAAT, DALAM SETIAP PERISTIWA

KITA DAPAT MENGALAMI KUASA DAN KEHADIRAN TUHAN

____________________________________________

1 Raja-Raja 19 : 9 -18

19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."

19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.

19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."

19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.

19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

19:17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.

19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."