MENGALAMI TUHAN
Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
( 1Raja-Raja 19:12 -13)
Bacaan : 1 Raja-Raja 19 : 9 -18
Hidup beriman saya tuh datar-datar saja. Tidak ada yang istimewa. Sangat biasa. Oleh karena itu, saya ingin sekali mengalami mukjizat. Biar saya bisa merasakan kuasa Tuhan yang nyata, dan sungguh-sungguh mengalami kehadiran-Nya,” begitu seorang pemuda pernah berkata. Rupanya di benak pemuda itu, yang namanya “mengalami Tuhan” mesti melalui kejadian spektakuler; hal-hal di luar jangkauan akal. Bisa jadi tidak sedikit pula orang yang beranggapan seperti itu.
Padahal tidak selalu demikian. Betul, Tuhan bisa menyatakan diri melalui peristiwa yang menakjubkan. Namun, kenyataan menunjukkan, Dia lebih kerap menyatakan diri melalui peristiwa biasa, dalam kejadian sehari-hari; entah udara segar yang kita hirup, hamparan pemandangan yang indah, kicau burung yang merdu di pepohonan, atau juga tawa riang gembira anak-anak yang tengah bermain.
Hari ini kita membaca pengalaman Elia di Gunung Horeb, ketika ia melarikan diri dari Ratu Izebel. Ia sangat ketakutan dan putus asa. Tuhan lalu berfirman supaya Elia keluar dari gua tempat persembunyiannya (ayat 11). Awalnya datang angin besar dan kuat; membelah gunung, memecah bukit batu. Namun, tidak ada Tuhan di sana. Lalu datang gempa dan api, juga tidak ada Tuhan di sana. Kemudian datanglah angin sepoi-sepoi basa. Dan Elia merasakan kehadiran Tuhan (ayat 12,13).
Jadi sebetulnya, setiap hari pun kita dapat mengalami Tuhan; merasakan kuasa-Nya, dan menikmati kehadiran-Nya. Asal kita mau keluar dari “gua persembunyian” kita; dengan tidak membatasi kuasa dan kehadiran-Nya sebatas yang inginkan.
SETIAP SAAT, DALAM SETIAP PERISTIWA
KITA DAPAT MENGALAMI KUASA DAN KEHADIRAN TUHAN
____________________________________________
1 Raja-Raja 19 : 9 -18
19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home