ReChARGE yOur SouL...

Thursday, June 24, 2010

UENAK TENAN

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:12)

Bacaan : Kejadian 3: 1-6

Kok bisa sih dia jatuh dalam dosa? Heran. Seharusnya kan dia bisa menahan diri terhadap godaan dosa itu. Apalagi dia orang kristiani yang rajin ke gereja, aktif pula dalam kegiatan-kegiatannya.” Kata-kata tersebut terkadang kita dengar atau kita lontarkan tatkala mendapati seorang kristiani jatuh dalam dosa. Padahal jawaban pertanyaan tersebut sebenarnya sederhana, yaitu karena dosa itu rasanya uenak tenan (enak sekali). Tidak ada dosa yang tidak enak; semuanya enak. Yang tidak enak adalah akibatnya.

Kita harus selalu ingat bahwa dosa selalu menggoda kita lewat wujud sesuatu yang tampak enak, indah, manis, lezat, mak nyus—sehingga kita bisa tak tahan untuk mencobanya. Hawa digoda Iblis bukan hanya karena buah itu menarik warnanya, tetapi juga karena Iblis berkata bahwa buah itu dapat memberinya pengertian. Ini sangat menggiurkan bagi Hawa. Itulah sebabnya Hawa mengulurkan tangan dan sungguh-sungguh memakan buah terlarang tersebut. Inilah prinsip dosa; ia tidak akan hadir sebagai sesuatu yang mengerikan atau menjijikkan, sehingga kita mudah menghindarinya. Sebaliknya, ia akan menampakkan diri dalam bentuk yang menarik dan menggoda.

Mari perhatikan kondisi dunia saat ini. Apa saja yang ditawarkan oleh dosa dalam hal pornografi, perselingkuhan, narkoba, atau judi? Semuanya adalah hal-hal yang tampak nikmat dan menggiurkan, bukan? Itulah sebabnya Allah memperingatkan kita untuk selalu berhati-hati dan berjaga-jaga (Amsal 7:21, 1 Petrus 5:8). Yakni dengan selalu waspada dan sadar betapa pahit akibat dosa yang kita lakukan.

MANISNYA DOSA DAPAT KITA HINDARI

JIKA KITA MAMPU MELIHAT PAHITNYA AKIBAT DOSA

_____________________________________

Kejadian 3: 1-6

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home