ReChARGE yOur SouL...

Wednesday, October 28, 2009

PERSEMBAHAN DI PENJARA

Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. (2 Kor 8 :2)

Bacaan : 2 Korintus 8 : 1- 9

Richard Wumbrand, penulis Tortured for Christ (Teraniaya bagi Kristus), menuturkan, selama di penjara Rumania pada masa komunis, orang-orang percaya tetap memberikan persembahan. ”Ketika kami diberi jatah sepotong roti setiap minggu dan semangkuk sup kotor setiap hari, kami memutuskan untuk tetap setia memberikan persembahan dari jatah kami tersebut. Setiap minggu kesepuluh, kami mengambil roti kami dan memberikannya kepada saudara-saudara yang lebih lemah keadaannya. Itulah persembahan kami kepada Tuhan.” Kesaksian Wumbrand selaras dengan teladan orang-orang percaya di Makedonia. Dalam perjalanan misi ketiganya, Paulus mengumpulkan bantuan dana untuk orang-orang percaya yang miskin di Yerusalem. Jemaat-jemaat di Makedonia—Filipi, Tesalonika, dan Berea , turut memberikan sumbangan, meskipun mereka sendiri sebenarnya dalam keadaan miskin. Namun mereka memberi dengan penuh pengorbanan, lebih dari yang diharapkan Paulus. Dan pemberian mereka itu sangat menggugah, sehingga Paulus mendorong jemaat-jemaat lain agar meneladani sikap mereka. Keterbatasan finansial acap menahan kita untuk bermurah hati. Kita mungkin berpikir, apa artinya pemberian kita, toh hanya sedikit? Ukuran kedermawanan kita bukanlah jumlah pemberian kita. Seperti jemaat-jemaat di Makedonia, kita semestinya memberi dengan sikap yang benar: berdasarkan dedikasi kita kepada Tuhan, kasih kita kepada saudara seiman, dan sukacita kita dalam menolong sesama yang memerlukan bantuan. Dilandasi sikap semacam itu, keadaan sulit tidak akan menjadikan kita pelit.

KESULITAN FINANSIAL DAPAT MENYUSUTKAN REKENING KITA, TETAPI SEMOGA TIDAK MENYUSUTKAN KEDERMAWANAN KITA

____________________________________________

2 Korintus 8 : 1- 9

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.

8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Tuesday, October 27, 2009

Jawab Yesus

Ayat bacaan: Mazmur 55:23 ===================== "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." yesus sumber jawabanTakut menghadapi kesulitan hidup, itu dialami oleh banyak orang. Tidak ada satupun dari kita yang tidak pernah menghadapi masalah. Baik orang percaya atau tidak, kadangkala masalah menghampiri kita, dan seperti itulah jalannya kehidupan. Seringkali di balik permasalahan itu tersimpan berbagai masalah lainnya yang saling berkaitan bagai benang kusut yang tampaknya sulit sekali untuk diurai. Ada kalanya kita bak berjalan di terowongan gelap dan tidak kunjung melihat titik terang diujung sana . Ada yang goyah, ada yang lelah, ada yang kehilangan harapan, ada yang menjadi bimbang dan ragu akan keberadaan Tuhan, ada yang kemudian menyerah dan mencari alternatif-alternatif yang sebenarnya dianggap kejahatan di mata Tuhan, tetapi ada pula yang tahu pasti bahwa itu semua adalah bagian dari pendewasaan diri dan iman, sebab Tuhan sesungguhnya tidak pernah, dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Bagi kita orang percaya, Yesus adalah sumber jawaban kita. Alangkah sia-sianya jika kita mengaku percaya, tapi sedikit saja digoncang badai kita sudah menjadi limbung dan diliputi ketidakpastian. Seperti apa permasalahan kita di dunia ini, Yesus tahu pasti tentang itu semua! Dia peduli, dia mengerti, dia tanggap atas segala persoalan yang kita alami. Yesus menjawab berbagai masalah yang kita hadapi dan akan memberikan kita jalan keluar. Lulus atau tidaknya pada akhirnya bukan didasari oleh kehebatan diri kita sendiri, tapi tergantung dari bagaimana penyerahan diri kita kepadaNya. Bagaimana Yesus menjawab permasalahan kita? Di saat kita berkata: "Itu tidak mungkin aku lakukan, terlalu sulit bagiku.." Yesus menjawab: kamu bisa. "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1:37) Waktu kita berkata: "Dapatkah atau bersediakah Tuhan menolongku mengatasi masalah ini?" Yesus menjawab: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23) Ketika kita berkata: "Aku sudah terlalu lelah menghadapi masalah hidup." Yesus menjawab: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28) Kala kita berkata: "Aku tidak akan pernah bisa memaafkan kesalahanku" Yesus menjawab: Aku memaafkanmu dan menyucikanmu jika kamu bertobat. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Jika kita berkata: "Aku sendirian dan kesepian menghadapi ini semua" Yesus menjawab: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20) Saat kita berkata: "Aku takut menghadapi masa depanku" Yesus menjawab: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27) Ada saat-saat dimana kita harus menghadapi goncangan dalam kehidupan. Ada saatnya kita merasa lelah bahkan mencapai titik nadir, mulai kehilangan semangat hidup. Ada saat dimana kita menghadapi badai kehidupan. Itu semua telah, masih dan akan tetap kita alami pada waktu-waktu tertentu. Namun lihatlah bahwa Yesus telah menjawab segalanya. Dalam Yesus ada jawaban, dalam Yesus ada solusi. Karenanya, kita tidak boleh membiarkan beban perasaan kita menguasai kita berlarut-larut. Jangan mau dikuasai ketakutan, kecemasan, keraguan dan ketidakpastian. Ambillah waktu untuk tenang, dan tetaplah bersyukur, bermazmurlah bagiNya, dan lihatlah jawaban-jawaban Yesus di atas akan selalu menjadi bagian hidup anda. Sebab sejak semula Tuhan telah menjanjikan penyertaanNya. "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8). Jika demikian, mengapa kita harus takut? Tetaplah berjalan dalam iman, dan percayalah bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan kita terus terpuruk. Pada saatnya Dia sendiri yang akan mengangkat kita dan memberikan jalan keluar yang indah. Ketika anda diliputi kecemasan, ketakutan, keraguan akan hari depan, serahkanlah semuanya kepada Tuhan. Maka inilah yang akan anda terima sebagai jawaban dari Tuhan: "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23). Berjalanlah dalam iman yang teguh, karena Yesus sudah mengingatkan kita: "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36). Mari hari ini kita belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam setiap sisi kehidupan kita. Ulurkan tangan kepada Tuhan, serahkan semua beban hidup kepadaNya, maka Tuhan pun akan selalu siap mengulurkan tanganNya dan menuntun kita.
Dalam Yesus selalu ada jawaban

Monday, October 26, 2009

SEBUAH PRINSIP DOA

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11)

Bacaan : Matius 7 : 7 - 11

Dalam salah satu renungannya di koran Suara Pembaruan, Pdt. Eka Darmaputera mengutip sebuah sajak tentang doa, demikian: “Aku minta kekuatan agar aku mendapat, Dia memberi kelemahan agar aku taat; aku minta kesehatan agar aku bisa mengerjakan yang lebih besar, Dia memberi anugerah agar aku mengerjakan yang lebih baik; aku minta kekayaan agar aku bahagia, Dia memberi kekurangan agar aku bijaksana; aku minta kuasa agar dipuja sesama, Dia membuat aku lemah agar aku bergantung kepada-Nya; aku minta segala sesuatu agar dapat menikmati kehidupan, Dia memberi kehidupan agar aku menikmati segala sesuatu. Aku tidak selalu memperoleh apa yang aku minta, tetapi doaku selalu dijawab-Nya.” Ya, tidak ada jaminan bahwa semua doa yang kita panjatkan akan terkabul. Memang dalam bacaan Alkitab hari ini kita membaca, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (ayat 7). Akan tetapi, ayat tersebut tidak berhenti sampai di situ. Pada ayat selanjutnya dikatakan pula, “Ia akan memberikan yang baik kepada yang meminta kepada-Nya” (ayat 11). Apa yang kita minta dalam doa belum tentu baik, bahkan tidak jarang apa yang sekarang kelihatan baik menurut kita, justru mendatangkan celaka di kemudian hari. Oleh karena itu, dalam setiap doa kita, iringilah dengan penyerahan diri kepada Tuhan. Bukan kehendak kita yang jadi, tetapi kehendak Tuhan. Dasari dengan keyakinan, bahwa Tuhan lebih tahu mana yang terbaik untuk kita.

BERDOALAH UNTUK APA YANG BAIK BUAT KITA, BUKAN UNTUK APA YANG KITA INGINKAN

____________________________________________

Matius 7 : 7 – 11

7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,

7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."