ReChARGE yOur SouL...

Wednesday, November 25, 2009

MENGENANG PAHLAWAN

Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk. (Ams 10:7)

Bacaan : Mazmur 112

Semakin sulit rasanya menemukan sosok pahlawan. Media massa saat ini lebih sering menyoroti pesohor daripada pahlawan. David Aikman dalam The Great Souls menegaskan perbedaan antara “pahlawan” (great man) dan “pesohor” (selebrity). Celebrity, mengutip sejarahwan Daniel Boorstin, ialah “seseorang yang dikenal karena keterkenalannya”. Adapun great mengandung arti “menonjol, terkenal, terkemuka, terhormat, tinggi, mulia, luhur, tekun, ulet, hebat, mengagumkan”. Jadi, pahlawan mengacu pada orang dengan pencapaian unggul yang ditandai oleh satu atau lebih kualitas watak yang agung; orang yang bisa bangkit di tengah-tengah kesukaran atau penderitaan; bisa mempertahankan kemurnian moral pada saat menghadapi cobaan yang berat. Uraian itu sesuai dengan sosok pahlawan iman dalam Alkitab. Alkitab menyebutnya sebagai ”orang benar”, yaitu mereka yang takut akan Allah dan menaati perintah-Nya. Menurut pemazmur, mereka ”akan diingat selama-lamanya” (Mazmur 112:6), dan Salomo menyatakan bahwa kenangan akan mereka ”mendatangkan berkat” (Amsal 10:7). Mengenang orang benar, di satu sisi, menunjukkan penghargaan dan penghormatan kita. Kenangan itu, di sisi lain, kiranya menggugah kita untuk meneladani kepahlawanan mereka. Anda merindukan pahlawan iman? Anda bisa membaca kisah pahlawan iman di Alkitab atau buku-buku biografi. Namun, bisa jadi ada pahlawan di sekitar kita. Meskipun mungkin tidak tersohor, mereka memiliki kehidupan iman yang patut diteladani. Mengapa kita tidak memikirkan cara untuk berterima kasih kepada mereka?

KEPAHLAWANAN YANG SEJATI MENGGUGAH KEPAHLAWANAN YANG LAIN

____________________________________________

Mazmur 112

112:1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

112:2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.

112:3 Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.

112:4 Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.

112:5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.

112:6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.

112:7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.

112:8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.

112:9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

112:10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home