SAYANG BINATANG JUGA
Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. (Ams 12:10)
Bacaan : Amsal 12 : 5 - 11
William Wilberforce (1759-1833) dikenal sebagai tokoh yang menyerukan penghapusan perbudakan di Inggris. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan mendukung misi penginjilan ke India. Seakan belum cukup, rupanya ia prihatin juga terhadap “perbudakan” binatang. Ia menentang tontonan anjing lawan banteng dan ikut mendirikan kelompok penyayang binatang. Film biografinya, Amazing Grace, dibuka dengan adegan yang menunjukkan sikap welas asihnya terhadap binatang itu. Ia menghentikan seorang sais kereta yang sedang menyepak dan mencambuki kudanya yang tergelincir karena kelelahan. Kepedulian terhadap binatang sejatinya salah satu ciri orang benar. Ketika menguraikan beberapa kontras antara orang benar dan orang fasik, Salomo sengaja mencantumkan perhatian pada hewan sebagai salah satu contohnya. Tentu ia tidak sekadar iseng. Ia pasti membaca kitab Taurat. Peraturan hari Sabat, misalnya, bukan hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga kesempatan beristirahat bagi binatang (Keluaran 23:12). Hewan juga tidak boleh dipekerjakan secara berlebihan (Ulangan 25:4). Salomo tentu juga menyimak kisah Bileam, yang dihardik Tuhan karena membangkang dan mencambuki keledainya secara bengis (Bilangan 22:21-33). Binatang memang tidak memiliki martabat yang seluhur manusia. Tetapi, justru karena manusia bermartabat lebih tinggi, ia bertugas melindungi binatang sesuai dengan peraturan Tuhan. Menyayangi binatang, jadinya, termasuk ibadah juga. Jangan sembrono memperlakukan binatang peliharaan, ternak, atau hewan liar yang memerlukan perlindungan.
KALAU TUHAN SAJA BEGITU PEDULI PADA NASIB BINATANG, SUDAH SEMESTINYA ORANG BENAR MENURUTI TELADAN-NYA
____________________________________________
Amsal 12 : 5 - 11
12:5 Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.
12:6 Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.
12:7 Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.
12:8 Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.
12:9 Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.
12:10 Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.
12:11 Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home