ReChARGE yOur SouL...

Friday, November 20, 2009

BERANI TERIMA TANTANGAN

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" (Yes 6:8)

Bacaan : Yesaya 6 : 1 – 8

Sekelompok remaja yang tengah mengadakan retret berdiskusi tentang komitmen mereka dalam menjadi saksi Kristus. Pada akhir diskusi, sang pemimpin diskusi membacakan Yesaya 6:8 sebagai tantangan kepada para remaja: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Ketika sang pemimpin hendak melanjutkan pembacaan, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara seorang remaja yang berteriak: “Ini aku, utuslah dia!” sambil menunjuk seorang teman di sampingnya. Suasana yang tadinya khidmat tiba-tiba berubah penuh gelak tawa. Saat Nabi Yesaya mendapat penglihatan tentang Tuhan dan para serafim, ia merasa ketakutan. Takut karena ia merasa sebagai seorang yang berdosa; seorang yang najis bibir, yang tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir (ayat 5). Yesaya menyadari akan dosa-dosanya dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, ketika Tuhan menghapus kesalahannya dan mengampuni dosanya (ayat 6), ia merasa dilayakkan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Maka, ketika Tuhan bertanya ”Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?”, dengan lantang ia menjawab, ”Ini aku, utuslah aku!” Menjawab panggilan Tuhan untuk melakukan tugas pelayanan memang bukan sesuatu yang mudah. Bahkan, memandang sebuah pekerjaan Tuhan yang besar dan sukar bisa membuat hati gentar. Jika boleh, jika ada, rasanya hati ini ingin agar orang lain saja yang mengerjakannya. Namun, Allah menantang kita secara pribadi hari ini. Yesaya sudah mendahului kita mengiyakan panggilan itu dengan segenap hati. Adakah kita juga?

SAAT KITA MENJAWAB PANGGILAN TUHAN, DIA AKAN MEMPERLENGKAPI KITA SESUAI DENGAN RENCANA-NYA

____________________________________________

Yesaya 6 : 1 – 8

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.

6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home