ReChARGE yOur SouL...

Thursday, June 24, 2010

Mengharapkan Konflik

II Korintus 4:5-10

Tidak seperti ajaran teologi tertentu yang populer, keselamatan tidak menjanjikan kehidupan yang mudah. Memang sungguh menggoda untuk memperkenalkan Kekristenan sebagai tempat perlindungan yang aman di tengah dunia yang terus berputar – lalu ada yang membuka pintu berkat dan sukacita, tanpa ada kesukaran yang bisa menyelinap masuk. Agama seperti ini bisa laku keras di pasar dunia, tetapi yang seperti itu tidak benar.

Yang benar adalah, orang Kristen tidak bisa lepas dari konflik atau ejekan. Prinsip-prinsip Alkitab yang kita pegang erat-erat seringkali tampak sebagai kebodohan bagi orang tak percaya. Selain itu, mempertahankan iman dan menyampaikan injil seringkali menimbulkan kritik atau kemarahan orang yang mendengarnya. Tetapi Alkitab menasihati agar kita tidak berdiam diri dan berhenti menjadi terang (Matius 5:14-15). Sesungguhnya, kita justru harus menerima pertentangan itu sebagai sarana yang menumbuhkan iman kita.

Renungkan hal ini: Sistem kepercayaan kita diberi nama Orang yang sangat menantang status quo, sampai-sampai para pemimpin agama pun menghendaki kematian-Nya. Yesus Kristus selalu menimbulkan kontroversi dalam pelayanan-Nya, dan mungkin juga dalam seluruh kehidupan. Itu sebabnya Alkitab sering mencatat, Dia menyingkir untuk menyendiri dengan Allah – Dia perlu mencari pimpinan dan mendapatkan kekuatan. Sekalipun Yesus adalah Allah sejati, Dia juga manusia sejati. Dia tahu bagaimana rasanya sengat penolakan dan ketakutan, sama seperti kita (Ibrani 4:15).

Sebagai orang percaya, kita memang dipanggil untuk menjadi pembawa damai, tetapi ini tidak berarti kita harus mengelakkan semua penentang gereja. Terimalah konflik sebagai hal yang tak dapat dihindari dan tetaplah melakukan penjangkauan. Sebagian dari orang yang mendengar injil dari Anda mungkin akan percaya. Anda bisa memberi dampak nyata hanya dengan menjadi orang yang dikehendaki Allah – menjadi saksi Kristus

II Korintus 4:5-10

(5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

(6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

(7) Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

(8) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

(9) kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

(10) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home