ReChARGE yOur SouL...

Tuesday, January 12, 2010

MEMAAFKAN LEWAT PERBUATAN

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. ( 1 Yoh 3 : 18 )

Bacaan : Filemon 1 : 8 - 17

Tanggal 13 Mei 1981 dunia gempar dengan peristiwa ditembaknya Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus Vatikan. Penembaknya Mehmet Ali Agca. Paus menderita luka serius dan nyaris meninggal. Sesaat sebelum jatuh pingsan, Paus sempat berkata, “Ya Tuhan, ampunilah dia.” Empat hari kemudian setelah mulai pulih, secara terbuka Paus menyatakan memaafkan perbuatan Agca. Dua tahun sesudahnya, pada 27 Desember 1983, Paus mengunjungi Agca di Penjara Rebbibia, Roma. Ia berbicara dari hati ke hati dengan orang yang pernah hendak membunuhnya itu. Ia menegaskan kembali telah memaafkan Agca. Tahun 2000 Paus meminta pengampunan bagi Agca kepada Pengadilan Roma, yang membuatnya hanya menjalani 19 tahun dari masa hukuman seumur hidup. Memaafkan memang tidak cukup hanya diucapkan di mulut, perlu juga ditampakkan dalam perbuatan. Onesimus pernah melakukan kesalahan besar terhadap Filemon, tuannya, sebelum akhirnya ia bertemu dengan Paulus di dalam penjara, lalu bertobat dan menjadi sahabat dekat (ayat 12). Untuk itulah Paulus menulis surat kepada Filemon, yaitu meminta Filemon memaafkan dan menerima kembali Onesimus (ayat 15,16). Adakah seseorang yang pernah menyakiti Anda; menimbulkan kepahitan yang menggoreskan luka di hati? Sangat baik kalau Anda telah memaafkannya. Tetapi akan jauh lebih baik kalau kata maaf itu Anda nyatakan juga dalam perbuatan. Mungkin dengan memberinya kembali kesempatan, atau bertegur sapa kembali sebagai teman. Hal itu bukan saja akan lebih menolongnya, melainkan juga akan lebih menolong Anda.

MEMAAFKAN DENGAN UCAPAN BARULAH SEPARUH PERJALANAN. SEPARUHNYA LAGI MEMAAFKAN DENGAN PERBUATAN

____________________________________________

Filemon 1 : 8 – 17

1:8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,

1:9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,

1:10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus

1:11 -- dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.

1:12 Dia kusuruh kembali kepadamu -- dia, yaitu buah hatiku --.

1:13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,

1:14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.

1:15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,

1:16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.

1:17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home