PENTINGNYA BERDOA
Salam sejahtera bagi kita semua,
Doa yang Anda ucapkan menjadi ‘media komunikasi’ atau percakapan rohani Anda dengan Yesus, Raja Sorga, dan merupakan pernyataan rohani Anda secara pribadi. Oleh karena itu, diharapkan bagi Saudara untuk memahami pentingnya berdoa secara bergiat dan bersungguh-sungguh. Berdoa harus dilakukan setiap hari dengan tekun, dengan intensitas yang disesuaikan dengan keperluan. Doa dapat diucapkan dalam hati, namun lebih bagus lagi diucapkan dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan...[Mat.12:37]. Melalui doa, Saudara dapat menyampaikan apa yang menjadi kerinduan hati Anda kepada Yesus, sekaligus menjadi media Anda untuk dengar-dengaran dengan Yesus apa yang menjadi kerinduan hati-Nya bagi Saudara.
Dalam berbagai pengalaman pelayanan, masih banyak orang-orang Kristen yang belum memahami pentingnya berdoa dan bagaimana caranya berdoa. Apakah kata-katanya harus panjang dan 'canggih', dengan suara yang diatur sedemikian rupa?
Saya teringat dengan apa yang disabdakan Yesus dalam Mat.6:7: Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal TUHAN. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Saudara, terjemahan 'bertele-tele' saya koreksi sedikit. Sesungguhnya dalam bahasa aslinya (Yunani), kata 'bertele-tele' tersebut adalah penerjemahan dari kata 'battologeo' yang pengertian sesungguhnya adalah 'diulang-ulang' (Ingg. repetitions). Mari kita bandingkan dalam bahasa Inggrisnya (NKJV): "And when you pray, do not use vain repetitions as the heathen [do]. For they think that they will be heard for their many words."
Dengan perkataan lain, dalam berdoa bukan karena banyaknya kata-kata dan bukan dengan pengulangan kata-kata dalam satu doa seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal TUHAN. Karena sesungguhnya, dalam berdoa ada 3 (tiga) hal penting yang harus diperhatikan:
(1.) TOPIK DOA ANDA.
Apakah topik doa Anda sudah 'mencerminkan' keinginan hati TUHAN? Mari kita simak 1Yoh.5:14: Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
'Keberanian' percaya kita ialah, kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya. Siapkan hati untuk tidak akan menerima pengabulan doa, apabila kehendak kita belum 'nyambung' dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, kita harus sadar, bahwa kita tidak bisa memaksa TUHAN memenuhi kehendak kita sendiri.
Amsal 30:15 menyebutkan: "Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" Doa orang-orang Kristen yang 'memaksa' TUHAN dalam doanya, untuk kepentingannya semata saja, disebutlah sebagai 'doa lintah'. Orang-orang Kristen masih banyak berdoa yang intinya adalah: 'untukku' dan 'untukku' dan tidak pernah merasa cukup, yang selalu terjadi adalah pernyataan: "Lord, what can You do for me, today?!".
Acap kali, orang Kristen memanfaatkan media berdoa ini untuk 'menuntut' TUHAN saja. Marilah membiasakan diri dalam doa untuk menyatakan "Lord, what can I do for You, today?". Tentu perasaan TUHAN akan disenangkan dengan pernyataan seperti ini, dan DIA-pun siap memberikan bagian yang sudah disiapkan-Nya bagi kita, khususnya dalam perluasan Kerajaan Sorga.
Perasaan yang sama akan Anda rasakan, apabila anak Anda bertanya: "Papa, apa yang dapat kulakukan untukmu hari ini?", maka dengan sigap Anda akan mempersiapkan bagian bagi anak Anda apa yang dapat dilakukannya hari itu. Soal kebutuhannya sehari-hari Anda akan siapkan sebaik-baiknya, jangan sampai anak Anda kekurangan, karena anak tersebut tidak memikirkan urusannya sendiri tetapi urusan bapaknya, oleh karena itu bapaknya akan memastikan bahwa anaknya akan mempersiapkan apa yang terbaik buat anaknya! Bukankah perasaan yang sama akan ditampilkan Yesus bagi orang-orang yang bertanya pada-Nya: "Bapa, apa yang dapat kulakukan untuk-Mu hari ini?"
(2.) ALAMAT DOA. Alamat doa harus jelas! Sampaikanlah doa Anda hanya kepada Yesus Kristus, Raja Sorga, saja. Tidak perlu menyampaikan doa-doa Anda kepada pribadi-pribadi lain. Cukup kepada Yesus saja, karena hanya DIA sumber kehidupan, keselamatan, dan damai sejahtera, dan semuanya itu tidak ada dalam nama (pribadi) lain!
(3.) PENDOANYA. Anda juga harus menampilkan sikap rohani yang pas dalam doa. Sebagai orang yang meminta, tentunya tidak memerintah-merintah TUHAN. Jarang sekali saya mendengar, orang Kristen berdoa memulainya dengan kata: 'Mohon', 'Tolong', dan 'Kiranya'. Sering sekali, yang terdengar adalah: "Tuhan, berkatilah...; berilah...; jamahlah...; dan lain-lain. Seharusnya, dan jauh lebih baik, kalimat itu dirubah: "Tuhan, mohon berkatilah...; tolong berilah...; kiranya menjamah... dan lain-lain. Cobalah belajar rendah hati dalam berdoa, karena kita dalam posisi memohon, bukan memerintah TUHAN. Doa yang dilakukan haruslah dilakukan dengan kerendahan hati [Luk.18:10-14] keyakinan [Yak.5:16], dan kesungguhan [Yak.5:17]
PENTING DICATAT:
Selain penjelasan-penjelasan di atas, melalui doa, Anda juga melakukan peperangan rohani dengan Iblis, musuh Kerajaan Sorga, sebagaimana yang diajarkan/praktekkan Yesus dalam Mrk.16:17 dan Mat.4:10.
PENUTUP
Dalam email ini, saya lampirkan soft copy Buku Kecil doa-doa harian yang dapat Anda ucapkan setiap hari. Doa-doa yang disediakan di Buku Kecil tersebut adalah doa-doa sederhana yang sekedar menjadi tuntunan bagi Anda, pada waktunya Anda akan diajari langsung oleh Yesus untuk menjadi pendoa yang tangguh, sehingga Buku ini dapat dimanfaatkan oleh orang lain pula. Rajinlah dan tekunlah berdoa!
Kiranya Raja Yesus memberkati kita semua!
Salam,
R. Sinaga
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home